Bahasa yang Tidak Terbahasakan
Sesendu subuh dibelai gemuruh air hujan
Hati berat aku terjaga
Kasihku lara, dan aku merana pula
Giring langkah goyah
Pelitaku benderang menyilap mata
Tersadar aku
Sendunya subuh akan hilang seiring keringnya jalan oleh sang penyinar abadi
Ada jalan yang hendak dituju
Dan aku sepantasnya yak menggerutu
Musim hujan, menuju tengah bulan tahun baru
Komentar
Posting Komentar